Gerhana bulan total akan terjadi pada akhir pekan ini, tepatnya pada,
Sabtu, 4 April 2015. Tak seperti gerhana matahari, gerhana bulan dapat
diamati di seluruh wilayah di Indonesia dengan mata telanjang.
Peneliti Pusat Obersvatorium Bosscha Bandung, Evan Irawan, mengatakan
gerhana bulan akan mulai terjadi sejak pukul 17.15 WIB. Tapi, kata dia,
wilayah barat Indonesia baru bisa menyaksikannya pada pukul 18.00.
"Menunggu bulan terbit," ujarnya, saat dihubungi, Jumat, 3 April 2015.
Menurut dia, masyarakat wilayah barat Indonesia akan dapat menyaksikan
gerhana bulan total ini sampai pukul 20.44 WIB. Sedangkan di wilayah
tengah dan timur, kata Evan, gerhana bulan total akan dapat dilihat
sejak pukul 17.00 Wita dan 16.0 WIT. Hanya, memang tergantung kondisi
cuaca dan awan. "Jika tertutup awan ya bulan tak terlihat."
Gerhana bulan terjadi saat bulan melewati bayanan bumi. Biasanya, karena
orbit yang miring, bulan hanya lewat di atas atau di bawah bayangan
bumi.
Kejadian bulan melewati bayangan bumi, atau yang biasa
dikenal dengan gerhana bulan, jarang terjadi. Gerhana hanya dapat
terjadi saat bulan berdekatan dengan titik-titik dalam orbitnya saat
melintasi ekliptika, jalur cahaya matahari. "Gerhana pada tahun ini akan
terjadi pada April dan September," tulis laman berita
Space.
Saat gerhana bulan total terjadi, pembiasan cahaya matahari menjadi
bulan menjadi semerah darah. Karena itu, gerhana bulan total biasa
dikenal dengan
'blood moon', atau gerhana 'merah darah'.
Selama ini banyak orang yang salah kaprah bahwa gerhana bulan
disebabkan oleh bayangan bumi yang jatuh di bulan. Padahal, sebaliknya,
fase gerhana bulan dipengaruhi oleh variasi arah datangnya matahari ke
bulan yang jatuh ke bumi.
Sebelumnya, telah terjadi gerhana
matahari total pada 20 Maret dan akan terjadi gerhana matahari parsial
pada 13 September 2015. Gerhana bulan total lain akan terjadi pada 28
September 2015.